Senin, Februari 21

BESI DAN BAJA

 
            Besi dan baja adalah baku-selain pamor- untuk membikin keris. Ilmu logam dibagi menjadi dua bagian besar. Yang satu adalah “Metallography” yang secara khusus membicarakan mengenai bermacam-macam unsur logam serta pengaruhnya yang satu dengan yang lain. Lalu dijadikan satu persenyawaan.
            Sedang Metallurgy adalah ilmu yang secara khusus membicarakan pengertian logam, seperti bagaimana cara memisah2kan unsur2 didalam logam itu sendriri. Dalam ilmu metallurgy yang memisahkan logam dari unsur2nya dengan cara basah (cara kimiawi). Yang sau lagi adalah Galvana atau Electro Metallurgy yang memisahkan unsur2 logam dengan kekuaan lisrik.
            Bangsa kita dulu sudah mengenal ilmu Metallography dan Metallurgy, tetapi kalau Electro Metallurgy kiranya belum mengerti, karena adanya kekuatan listrik bisa digunakan untuk kebutuhan manusia waktu jamanya Thomas Edison (1847-1931) dan marconi (1874-1937).
            Kemungkinan bangsa kita tempo dulu bisanya memisahkan logam dari unsur2nya tadi karena kekuatan meafisika dengan menggunakan  kekuatan supranatural yang dikerahkan dari badan siempu.
            Menurut jengemany (mitologi dijawa kuno) waktu empu ramayadi bertapa digunung merapi, telah didatangi oleh Kyai mudik bethara dan diwejang mengenai jenis2 besi logam yang bisa dibikin keris dan waak2nya. Besi yang masih murni belum tercampur dengan logam lain ada 16 macam; dan besi murni yang jelek wataknya ada 6macam dan besi murni dicampur tapi jelek wataknya ada 7macam.
Cara meneliti jenis2 besi tadi, kalau sudah menjadi keris, terlebih dahulu kerisnya diputihkan dengan menghilangkan warangkanya. Dengan demikian akan kelihatan besi aslinya dan ura2nya (molekulnya). Karena besi dikeris bermacam2 warnanya. [ sebagian artikel tidak terbaca ]
            Cara menabuh keris untuk mengetahui bahan baku keris adalah dengan memegang antara ganja dan wilah (dipangkal wilah keris) dan bahan keris itu ditabuh dengan logam lain seperti dengan anak kunci, kristal dan lain2. Sehingga diketahuilah 16 jenis2 besi murni yang belum bercampur dengan logam lain seperti beberapa contoh dibawah ini;
1.      Besi karan kijang;
suaranya breng ngeng-ngeng (seperti tawon terbang)
uratnya; seperti air laut, biru kehijau hijauan.
Wataknya; diam dan sabar
2.      Besi puraseni
Suaranya ; gur
Urat warnanya; hijau samberiler (metalik)
Wataknya: tenteram, subur, gampang cari uang, erhindar dari bahaya.
3.      Besi makangkang (laki2)
Suaranya ; drung
Warnanya ;hitam keungu2an
Uratnya: kasar tapi diraba halus
Wataknya :untuk mengabdi, disenangi atasan, bepergian jauh lepas dari bahaya.
4.      Besi walulin
Suaranya ; gung, bergetar
Warnanya; biru
Uratnya seperti besi dianah pasir berkiapan
Wataknya untuk perang menalnya kuat, wibawa besar dan keberanian besar
5.      Besi katub
Suaranya ; kung
Warnanya ;hitam kehijau2an mengkilap
Uratnya ; seperti rambut
Wataknya ; untuk perang menalnya kuat pengaruh jahat terhindar, untuk mengusir binatang buas.
6.      Besi kamboja
7.      Besi ambal
8.      Besi winduadi
9.      Besi tumpang
10.  Besi werani
11.  Besi welangi
12.  Besi terate
13.  Besi malelo ruyun
14.  Besi kenur
15.  Besi tumbuk
16.  Besi balitung

Besi yang jelek wataknya ;
1.      Besi malik
2.      Besi kantet.









MISTERI

Misteri “Ilmu Logam” dan Aksara Jawa “Tali Rasa” yang Tersembunyi di Keris Jawa.
Adanya tali rasa diwilayah keris Jawa akan membantah image yang diberikan Prof. R. M. Ng Poerbajaraka seakan-akan orang Jawa belum mengenal aksara sebelum Hindu.
            Yang dinamakan pamor, sebeulnya adalah “Meteorit” sejenis batu yang mengandung besi dan nikel yang berasal dari angkasa luar lalu jauh kebumi. Adapun meteorit itu bermacam macam jenisnya misalnya; yang idak mengandung besi atau nikel, tetapi hanya berupa batu namanya : “Aerolit”. Yang mengandung besi namanya “Silerit”, dan yang mengandung gelas (bening) namanya tektit atau glassmeeorit. Ektit atau glassmeteorit itu kebanyakan jatuh dari angkasa luar didaerah bohenia dikiri dan kananya sungai moldan chekoslawakia. Tapi dinegara kita pun tidak kurang banyaknya. Yang jatuh dikota biliton, sumatera, disebut bilitonite. Orang dayak menyebutnya sebagai “Buntat Kelumut”. Tektik tersebut warnanya hijau botol sampanye, sering digosok dibikin batu cincin dan diberinama “Moldawit”. Kalau silerit digosok dijadikan batu cincin lalu bernama “Badar Besi”.
            Meeorit yang jatuh dari langit tersebut dinamakan “pamor” karena bisa dimer(dicampur) dengan besi dan baja yang ketiga iganya jadi satu dalam bentuk keris.
            Pamor yang jatuh kebumi ada yang beratnya sampai 30.000 kg. meteorit itu juga dinamakan “pamor putih” (yang sifanya sangat kontras dengan besi), sedangkan siberit dinamakan “pamor sanak” (warnanya hitam, hingga warnanya tidak konras dengan besi)
            Diwaku jaman pemerinahan pakubuwono IV, ditahun 1784 didaerah sekitar prambanan diwaktu tengah malam telah kejatuhan sebuah meteor yang besar sebesar tempayan; yang sekarang masih disimpan didalam museum kraton surakara dan dijaman dulu digunakan untuk bahan baku pencampuran bikin keris, tombak dan lain2.
            Batu pamor adalah keras sekali sehingga untuk mencampurkanya dengan besi dan baja dibutuhkan panas yang lebih tinggi. Pamor dikeris dan tombak, atau pedang jenisnya ada 4 macam, masing2 adalah; 1. Pamor nukerto, 2. Pamor jwalono, 3. Pamor titipan dan 4. Pamor amkarto wirasat.
            PAMOR ANUKARTO; pamor yang proses terjadinya dikeris disengaja oleh sang empu, diatur dan dibentuk gambar2 bermacam2, seperti keris2 berpamor bermotif; “Ronduru”, “Blarak ngirid”, “kenanga ginubah”, “benda segada”, “suket grinting”,” ganggeng kanyut, “wideg wengkon”. Beras wuntah”,”sekar pala”, lan “lar gangsir” dan lain2.
            PAMOR JWALONO; pamor yang proses terjadinya seperti tidak disengaja oleh siempu. Jadi pamor itu membikin motip sendiri karena getaran perasaan (talirasa) dari semadi siempu dan bergerak karena panas dari api, dari nafas dan anasir api diluar tungku, sehingga membentuk bermacam2 motif, seperti pamor2 maguru api(dahono), maguru angin(maruta), maguru air(tirto), maguru bumi(buntala), dan lain2. Setiap penyaluran inti rasa tertentu akan melahirkan tekstur pamor yang tertentu pula. Begitu pastinya penyaluran tali rasa tersebut hingga getaran yang bersumber dari perasaan (tali rasa) tertentu akan selalu menghasilkan pamor yang sama, atau relatif sama; hingga pamor yang demikian ini juga bisa ditafsirkan mirip fungsi suatu aksara dalam bentuk yang paling kuno (ideograph). Secara khusus aksara yang dibentuk oleh tali rasa diwilayah keris; atau sebutlah aksara tali rasa akan diperdalam dalam artikel ini, karena akan merupakan pembuka kunci tabir aksara jawa sebelum hindu datang.
            Bagaimana sifat bahasa Jawa sebelum orang hindu datang kemari, taklah ada bekas2nya lagi, sebab kira2 saja bangsa Jawa pada masa itu belum lagi mempunyai huruf, tulis Prof. Dr. RM,NG. Poerbatjarakana dalam buku kepustakaan jawa.
            Tapi dengan mendalami pamor djalono dari ekris jawa, orang akan menemukan suatu sistem penulisan aksara bertema “ideograph” yang tidak dikenal oleh ilmu  purbakala indonesia sampai sekarang ini. Hal ini tak mengherankan, sebab menurut RM Darudriya sumadiningrat aksara tali rasa hanya bisa dibaca, dipecahkan dan disadari lewa ilmu sastra jendra hayuningrat pangruwating diyu. Uniknya ajaran dari kraton pakubuwono solo ini, dengan hanya menghilangkan sedikit kamuflase cantelan ke kriteria dunia pewayangan, akan bisa merekonsruksi strukstur kemasyarakaan jawa sebelum hindu datang, setali iga uang, serta merupakan bagian dari stensel masyarakat austronesia yang betul2 bermasyarakat gotong royong dan bukan feodalisme. (nilai tersembunyi amanat yang terdapat dalam falsafah sastra jendra hayuningrat pangruwating diyu yang sebenarnya berasal dari jaman sebelum hindu, selamat tertembus sampai jaman ini akan kia ungkapkan pada selecta nomor lain diwaktu yang akan datang.
            PAMOR TITIPAN; Adalah suatu mustika, atau besi kuning, baja putih, kupranikel dan perak yang diikut sertakan didalam pamor waktu siempu membikin keris.cara menempunya sukar sekali dan masih menjadi rahasia si empu.
            Yang dinamakan besi kuning itu adalah campuran 7 logam; yaitu besi, emas, perak, emaga, nikel, perunggu dan umah. Dan warnanya tidak pasti kuning, ada yang kepuih2an, kekuning2an, kehijau2an, tidak bisa karatan dan kalau ditabuh suaranya bening seperti kristal, serta kadang2 mengeluarkan bau harum.
            PAMOR ANUKARO WIRASAT; adalah pamor anukarto yang memunyai getaran2 dari daya semadi sang empu seperti pamor raja gundala,kul buntet puser manusia, batu lapa, satriya pinayungan, tangsul kinurun, tumbuk, syahyang lumuriku, panguripan, kumbala geni, kalingga murdo dan lain2.

MEMERANGI ILMU HITAM YANG BIKIN CEPAT KAYA


Pada masyarakat jawa, orang mempunyai ilmu mencari kekayaan dinamakan mempunyai “piaraan” (ingon2), sambatan atau pesugihan. Kalau orang betawi bilang ilmu nyupang.
Ilmu sambatan disebut juga ilmu minta bantuan kepada suatu makhluk, seperti gunung kawi, termasuk golongan pakai ilmu sambatan. Dijawa tengah (klaten) ada ilmu sambatan yagn disebut “bulus jimbung” dimana yang menyambat pada kekuatan “bulus” yang belang didaerah “Jimbung klaten”. Orang yang punya ilmu sambatan “bulus jimbung” ini ditandai dengan belang2 dibagian badan yang semakin banyak. Paling duluan kena operasi belang adalah bagian2 ujung tangan.
Umumnya orang yang mempunyai ilmu ingin kaya tidak wajar, dari yang disambat atau dari piaraanya minta semacam upeti, entah anaknya meninggal tiap taun, atau orang lain serumah yang dipelihara jadi tumbal (orang jawa bilang “wadal” atau lebon”).
Sebenarnya ini merupakan suatu tindakan kriminal yang hanya bisa dibuktikan oleh orang berilmu. Ilmu cepat kaya ini adalah merupakan kontrak seumur hidup sampai mati. Setelah mati, arwah orang yang menerima ilmu tersebut akan jadi setan dan hamba dari setan tadi. Seperti untuk ilmu “jimblung klaten”, orang yg ketiban ilmu kaya tersebut arwahnya akan jadi hamba “bulus belang”. Harta yang diperoleh dengan ilmu sambatan jarang bisa diwariskan kepada keturunanya.
Orang yang dijadikan tumbal, kalau tidak meninggal, jadi cacat, syaraf, bego, gila, bloon, kunet, atau berbagai macam penyakit aneh lainya. Yang punya ilmu sambatan senang sekali memelihara orang kuntet atau orang cebol. Sehingga kira kira kita bisa bertanya pada sementara perusahaan2 yang punya kegemaran untuk memelihara orang2 cebol.
orang yang punya ilmu sambatan. Kadang2 suka memelihara burung gaok (burung pemakan bangkai yang hitam, orang jawa menyebutnya burung pertanda kematian). Ada juga yang suka memelihara pukang, sejenis kera kecil. Didalam rumah ada kamar yang dikosongkan untuk kediaman peliharaan tersebut. Disitu sang peliharaan disuguhi sesajen, seperti ikan mentah, kopi pahit, candu, ayam dibakar minuman keras dan sebagainya.
Ingon2 (peliharaan) itu dikenal bermacam2. Ada tuyul, belorong (kepala manusia wanita tetapi badan ular, jaran penoleh (setan kuda) kera putih, celeng baloten (orang betawi bilang babi ngepet) dan semcamnya.
Orang yang punya tuyul bisa ditandai ,kalau orang jalan dipasar, tangan yang empunya selalu tertelikung kebelakang, karena tuyulnya yang tidak kelihatan sedang digendong. Tukang2 bakul jamu biasanya sudah tau anti tuyul ini dengan menaruh barang tajam seperti jarum atau pisau silet bercampur didalam tempat uang. Orang yang punya peliaraan tuyul biasanya tak punya anak, karena sang tuyul adalah pencemburu; kalaupun punya anak haruslah dipisahkan ditempat yang jauh sekali. Yang punya ilmu belorong kepalanya selalu bergoyang goyang. Yang punya jaran panoleh orang yang punya kepalanya sering miring2 seperti kuda (kuda noleh). Lain halnya yang punya aji kera putih, dimana orangnya selalu garuk2 badan seperti kera dan pada hari2 tertentu tingkah dan perlakuanya seperti kera.
Yang paling berbahaya adalah orang yang punya “Celeng Bolotan” atau “Babi Ngepet” orangnya jarang mandi, hanya sekali setahun. Orang yang punya ilmu ini ditandai dengan sifat fisik dimana dipertengahan bibir atas tidak jelas adanya lembah2nya. Mirip seperti bibir atas monyet. Dan ciri fisik semacam ini sudah merupakan ciri umum setiap orang yang puunya jadi2an untuk bikin cepat kaya.
Yang punya ilmu sambatan atau ingon2 ini banyak anehnya. Seperti  yang punya belorong kalau punya cermin besar harus ditutup, sebab bayangan blorong yang tidak bisa kelihatan dengan mata telanjang bisa nampak diakaca.
Anti dari pada ilmu bikin cepat kaya ini yang paling ampuh, adalah dengan menyebar ujung2 potongan sapu lidi yang sudah bekas dan lama dipakai. Agar kita tidak jadi korban. Maka ujung2 sapu lidi itu disebar dirumah atau dihalaman. Begitu juga sebaliknya untuk mengkocar kacirkan orang yang punya sambatan. Untuk ilmu hitam yang bikin cepat kaya, kena taburan potongan sapu lidi tak ubahnya seperti “aji tombak seribu”. Penangkal lainya adalah dengan menidurkan cermin, dimana lapisan air raksa cermin menghadap kebawah (kelantai atau dipermukaan meja. Mau mengusir piaraan tersebut dari seseorang, bisa juga dengan bersiul dimalam hari ditempat atau dirumah orang yang punya peliaraan. Makhluk2 piaraan tersebut akan lari.
Untuk memerangi ilmu  hitam bikin cepat kaya, ada jalan dengan memaksa orangnya untuk melaksanakan pantangan2. Seperti menjual benda2 tajam dimalam hari seperti jarum dan pisau silet. Sebenarnya kalau seseorang tidak punya ilmu sambatan, tidak perlu takut menjual silet atau jarum dimalam hari.

RM. DARUDRIYA MEMERANGI ILMU HITAM



Ilmu hitam yang merusak, bisa dikirimkan pada seseorang lewat komunikasi angin (berupa bau2an), cahaya (cipta), getaran (manera) dan benda2 isian baik makhluk hidup atau mati
Untuk menolaknya ada berbagai macam cara. Yang pertama adalah dengan jalan melalui usaha dari manusia itu sendiri. Jalan pertama adalah dengan mempertebal keimanan pada tuhan bahwa segala sesuatu yang jahat akan dipunahkan ileh kasih sayang tuhan pada manusia.
Jalan kedua adalah “cipta raga”; mengecilkan kita punya jiwa dibandingkan dengan kebesaran tuhan.
Jalan ketiga adalah “cipta raga”, yang menggerakkan talirasa dan rasa tali sehingga timbul kekuatan menolak dari pengaruh2 yang ditujukan kebadanya dangan perantaraan getaran yang diciptakan sipembuat (yang ngirim ilmu hitam).
Jalan keempat adalah menghilangkan perasaan ragu2. Kalau iya katakanlah iya, dan kalau tidak maka katakanlah tidak. Yaitu mensugesti diri bahwa semua yang diberikan kepada dirinya tidak akan sampai :hal ini merupakan perjuangan yang agak sukar.
Jalan kelima adalah menggunakan kekuatan “saudara 4 dan 5 pancer” yang menjaga badan rohani, dan jasmani dengan bantuan “Bapak angkasa” dan ibu bumi yang menjadikan kaki among dan nyai among.
Disamping dengan kekuatan diri sendiri, bisa juga ilmu kiriman tersebut ditolak pakai barang2 seperti lonceng leher sapi yang sudah lama terpakai dan dari kuningan, ladam kuda bekas, baja putih, besi kuning, kristal alam atau benda2 yang diisikan kekertas, batu cincin, kain mori putih, logam dan lain2.
Kenapa timbul daya penolak dalam barang2 ini? Untuk itu ambilah contoh lonceng leher sapi yang selalu mengeluarkan suara berbentuk getaran suara monoton dileher sapi, sambil sapinya sendiri berjalan menurut naluri atau insting. Dengan adanya rytme (bunyi yang monoton) dan instink sapi tersebut, dilonceng kuningan tersebut timbulah suatu kekuatan magis. Barang2 ini untuk penolakan bala, pasanglah diatas pintu, dikamar, diatas langi2 dan sebagainya.
Sebagai contoh lain, kebiasaan orang cina untuk memasang kaca dipintu masuk adalah dimaksudkan untuk menolak ilmu kiriman yang dikirimkan lewat komunikasi cahaya yang dilontarkan melalui proses cipta.

MANUSIA

 
Didalam badan manusia ada rohani dan jasmani; demikian pula dengan alam semesta. Setiap anasir ada wadagnya, tapi juga ada “halusnya” yang disebut “ getering dahono (halusnya api) “gatering maruta (halusnya angin) “getering dahono” (halusnya api) dan “getering bantolo” (halusnya bumi). Kalau dalam manusia ada “bara hidup” yang disebut sebagai Gawoyo yang mengitari tubuh manusia yang sangat jelas elihatan diwajah. Guwoyo orang sakit dan sehat; susah dan senang; marah dan sedih, jelas perbedaan dalam raut muka.
Dalam sastra jendra, struktur manusia itu tidaklah dilihat sederhana, seperti mengatakan jasmani dan rohani itu masih pecah2.
Dalam rohani manusia itu terdapat pantulan tuhan dibadan manusia itu, yang merupakan sinar nur ilahi yang terdiri dari “sukma kuwasa”, “guru sejati” dan rokh suci, sinar nur illahi ini memberikan refleksi pada “aku” dimaana sang aku ini kemudian berkat “sinar nur ilahi membentuk pelaksana-pelaksana dari aku berupa 4 macam nafsu, masing2 adalah; 1. Nafsu marah, 2. Nafsu putih, 3. Nafsu kuning dan 4. Nafsu hitam.
Sedang yang menjadi “mata aku” adalah angan2 yang membentuk “cipta”, “ration dan “pengertian” untuk kemudian mengumpul menjadi suatu kesadaran yang melahirkan 3 macam kesadaran baru, yakni kesadaran ratio, kesadaran rasa dan kesadaran raga.
Sedang jasmani manusia itu, seperti telah dikemukakan sebelumnya, ada 4 unsur dasar pembentuk raga manusia, yakni anasir agni (api), maruta(angin), tirta (air ) dan bandolo (bumi) membentuk 7 konstruksi; masing2 adalah konstruksi (!1) bulu, (2) kulit, (3) daging, (4) urat, (5) darah, (6) tulang dan (7) sumsum. Ketuju konstruksi ini mempunyai alat komunikasi yang disebut sebagai panca indra, (1) penciuman (dengan hidung), (2) pendengaran(dengan telinga), (3)  penglihatan (dengan mata), (4) perasaan (dengan kulit) dan (5)cita rasa (dengan lidah).
Adanya suau keidakharmonisan dalam ubuh manusia itu adalah akiba gangguang keseimbangan dimana salah satu organ itu rusak atau pasif, kekuatan kerjanya idak seimbang dengan yang lain, maka simanusia itu merasa tidak enak badan. Kerusakan itu diakibatkan juga pengaruh dari dalam badan itu sendiri (psikis) dan luar badan (alam).
Kekebalan terhadap suatu penyakit, atau daya tahan itu didukung oleh faktor2 semangat, kepercayaan pada diri sendiri, kemauan yang keras, berfikir masa bodoh, kemampuan menyelaraskan diri dengan alam.
Peranan urat syaraf adalah suau jembatan komunikasi getaran (kurdaning dumadi) kedalam dan keluar (tanpa panca indera atau pakai panca indera). Dikatakan oyot geering urip ing rogo, minongko dadi sarono karep lan umindak. (oyot=akar; gebering =gearan; urip= hidup; ing=di, rogo=raga; minongko=untuk; dadi=jadi; sarono=sarana;karep=kemauan; lan=dan, tumindak=perbuaan). Dengan demikian peribahasa jawa kuno tersebut berari “akar getaran hidup diraga, untuk jadi sarana kemauan dan perbuatan”, yang didalam istilah populer disebut sebagai urat syaraf. Orang dalam kesurupan (in trance), atau kemasukan, tidak sadar, perbuatan dan beragamnya tidka karuan. Merupakan perwujudan dari getaran kosmos yang belum mempunyai bentuk dan warna tertentu.
Ilmu beladiri lembu sekilan telah membuka jalan dan pikiran pada sistem penyembuhan lewat komunikasi urat syaraf dalam sastra jendra. Dalam ilmu lembu sekilan orang yang bermagsut jahat kepadanya tidak akan sampai ketubuh, pada batas jarak sejengkal. Hal itu bisa terjadi, karena kekuatan nafas dari tubuh manusia yang menyelimuti seluruh tubuh. Nafas menghasilkan suatu garis gaya magnit disekeliling tubuh manusia yang hanya bisa dibangkitkan dengan suatu metode khusus yang tidak bisa dikatakan secara terbuka.
Gaya maknit yang sudah dikumpat dalam tali rasa dan rasa tali, mengakibatkan terjadinya arus listrik dibadan manusia, yakni karena bergesernya 2 kekuatan magnit dan mikrokosmo dan makrokosmos. Yang paling peka dari bagian tubuh manusia iu untuk melontarkan tenaga magnit yang sudah ersimpan ditubuh seorang penyembuh, adalah berada pada ujung jari2 tangan. Ujung2 jari tangan yang sudah peka akan bisa mengetahui bagian tubuh yang rusak dari seorang pasien. Sehingga tenaga magnetik bagian tubuh yang rusak dari seorang pasien. Sehingga tenag amagnetik mikrokosmos dan makrokosmos yang sudah bersatu dalam tubuh sipengobat, disalurkan keujung2 jari untuk kemudian disalurkan ketubuh pasien lewat simpul2 syaraf.
Pada hakekatnya penyaluran2 tenaga magnetik lewat urat2 syaraf sang pasien adalah untuk membantu organ2 tubuh sang pasien itu sendiri bekerja secara baik lagi. Sebab pada hakekatnya disetiap tubuh manusia ada unsur pemelihara dan pembangun. Yang bisa dibuktikan dari sebuah luka dikulit, biarpun tidak diobati akan bisa sembuh sendiri. Dan memang pada hakekatnya obat2an sifatnya hanyalah bersifat mambantu organ2 tubuh manusia yang memelihara tersebut.